Minggu, 01 Oktober 2017

Kerendahan Dipuncak Saba



Kerendahan Dipuncak Saba

Didini fajar hari yang menjelang ini
duduku dilereng Sindoro selatan bertengadah
bersama rimba yang menderas dari puncak sunyi
saba menelusuri akar, batang, daun,  bunga dan buah tabah

yang tak henti mengalir hingga kering
di riuh kerendahan jantung kota
yang berdegup semakin cepat mengalahkan waktu berdenting
di ujung runcing seruling kereta sangkala. 

Lubuk ini, tetaplah mengabut dingin dan menyelimut
tanah air ketenangan diri yang hingga cakrawala
menghamparkan permadani kasih bertaut-taut
memagut sejuk siang malam udara berbelas sesakkan dada

dan mengundang basah dintara halimun dan bintik embun
di wajah rendah perdu yang menggigil menanggung gelisah
hidup di luar diri berayun dan berduyun-duyun
menyongsong kilau fatamorgana yang resah dan tak lelah-lelah

di segala mata, di tiap tatap dan sorot cahaya 
jatuh membias di selaput bening
hati para kekasih yeng terlena
dan alpa dari hening

Mayoe
Wonosobo, 1 Oktober 2017 M
11 Muharram 1439 H

Related Posts:

  • Kehidupan I Kehidupan I Dari yang tak terhingga di ketel kehidupanku  direbus dengan air asam garam lautan cinta yang mendidih sepanjang siang … Read More
  • Mengarungi Lautan Ayahanda Merenungi Lautan Cinta Sunyi Ayahanda Lautan.  Adakah ayahanda, yang tak engkau? Tenang, dalam gejolak sepi. Berbagai rona&nb… Read More
  • Kehidupan II Kehidupan II Aku terlahir dari rahim belantara raya hutan hasil percintaan gejolak, asam, garam rimba lautan melepas biru air kedalamanny… Read More
  • Kerendahan Dipuncak Saba Kerendahan Dipuncak Saba Didini fajar hari yang menjelang ini duduku dilereng Sindoro selatan bertengadah bersama rimba yang menderas dari … Read More
  • Kuis Hadiah Maulid Kuis Hadiah Maulid Siang tadi Yu Kalis Mardiasih kirim pesan lewat WA. Memintaku untuk mengikuti kuisnya di FB. Langsung meluncur ke beran… Read More

0 Komentar:

Posting Komentar