Rabu, 18 September 2019

[Tetap Bayi yang Menangis]


Baru kusadari; saat seorang bayi yang baru terjaga dari tidur, mendapati diri tak ada seorang pun yang menemaninya, lantas menangis begitu keras.

Juga saat seorang bayi baru lahir, dengan sekuat tenaga menangis. Mungkin begitu takut, dalam hidupnya; di dunia yang riuh ini, tak benar-benar ada orang, yang akan menemaninya sampai mati.

Lantas, apa yang membuat orang-orang dewasa mampu bertahan dengan tidak lagi menangis dalam menjalani hidupnya?

Kira-kira, seiring dengan usianya, mereka telah pandai menghibur diri. Atau setidaknya telah cukup terampil menyembunyikan semua jenis tangis. Karena jelas, diantara mereka akan saling mengejek untuk sebuah kecengengan. Bahkan diri sendiri. Ini benar-benar lucu jika para bayi tahu, tentu menjadi hiburan tersendiri. 

Orang dewasa, juga ingin selalu merasa kuat dan mampu. Untuk itu, semua perlu diupayakan, mulai dari manipulasi sampai tipu muslihat diri.

Padahal, tak ada diantara mereka yang benar-benar bersama, walau mereka sering duduk bersama, jalan bersama, tidur bersama, makan bersama dan hal-hal bersama lainnya.

Bagaimana tidak? 

Mereka duduk, jalan, bercinta, tidur, makan bersama, dalam waktu dan tempat yang sama tapi, apa rasa mereka sama, tujuan mereka sama, kesan mereka sama, lamunan mereka sama, perselingkuhan fikirian mereka sama?

Tidak, mereka benar-benar sendiri. Sama seperti seorang bayi yang baru saja terjaga dari tidur mendapati diri tak ada seseorang di sisinya. Juga seperti seorang bayi baru lahir, yang begitu takut, mendapati diri, tak seorang pun menemani sampai habis usianya. Untuk itu mereka perlu beraktifitas sebagai bentuk manipulasi dan tipu muslihat diri dengan ketabahan yang luar biasa.

tlb
17/9/19
Mayoe