Kamis, 09 November 2017

Diam Merapi, Leleh Menoreh


Diam Merapi, Leleh Menoreh

Diamku merapi,  lalu meleleh hingga menoreh hati
dengan tinta mendidih lahar pedih, kabutkan mata
jalanan. Kereta waktu datang dan pergi
membawa senyum. Rekah kelopak sekuntum bunga

mawar yang mengurung sepi
dengan duri. Di jari pemetik luka
berdarah-darah menyeka lengkung 
______________________bibirmu merenum sunyi
bekukan kata dari suara jauh dari telinga

pengusik tenang lautan kenangan
hanyut dibawa arus kerinduan
bergejolak dipintal gulungan ombak
__________menepi
sejenak beradu bibir gapit menghisap pantai
________________________lalu pergi lagi

Mayoe
Yogyakarta, November 2017

0 Komentar:

Posting Komentar