Minggu, 29 Maret 2015

PENGGALAN "SURAT UNTUK LAKSMI"

Hati-hati mencari mawar Karena mawar berduri Hati-hati mencari pacar Karena pacar bisa menyakiti hati Pecundang. Apa arti atau makna dari kata itu. Tapi sungguh menusuk dalam hati. Terkadang menyayat tapi tak begitu perih. Hanya sebuah pertanyaan, apa maksudmu berkata seperti itu. Aku hanya ingin melenyapkan rasa sakit yang semacam menusuk dalam. Maka hanya dua atau tiga kali ku baca...

Kaya Kemiskinan

Yogyakarta, 27 Maret 2015 Dalam miskin ada kekayaan Jangan rendahkan miskin kami sebagai kemiskinan Miskin kami adalah kaya atas kemiskinan Bukan untuk mengemis kekayaan Dalam lapar ada kekenyangan Jangan rendahkan lapar kami sebagai kelaparan Lapar kami adalah kenyang atas kelaparan Bukan untuk merampas kekenyangan ...

Selasa, 17 Maret 2015

Pesona Krapyak (dalam catatanku yang tak indah)

Di Jogja ini ada sebuah tempat yang membuat ku berkali-kali ingin ke sana. Tiada bosan, walau hanya sekedar melintas, tak kenal panas, tak kenal hujan. Kalau sudah kepengen langsung berangkat. Taidak perduli bensin sudah di bawah garis merah. Tempat itu bukanlah tempat wisata, bukan pula sebuah museum yang yang terkenal, Tapi tempat itu masih satu garis lurus dengan alun-alun selatan, kemudian...

Senin, 16 Maret 2015

Rembulan dan Negeri Malam

12.00 Rembulan Cahayamu anggun teduh penuh kasih Menyayangi gelapnya Negeri Malam Rembulan Kau malaikat itu Memberi petunjuk dalam kegelapan Rembulan Tahukan kau Bintang-bintang itu Kerlap-kerlip menggodamu Anggun menawan Kau lah itu Plengkung Gading, 16 Maret 2015 Adzan Subuh ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kok kok...

Kamis, 05 Maret 2015

Hanya Gadis atau Janda

Catatan "Keluasan dalam memilih bagi kaum perempuan (Jodoh)" yang iseng ku tuliskan beberapa waktu lalu, mengingatkan akan adat lamar-melamar di ranah Minang, spesifiknya di Pariaman. Pariaman terkenal dengan adat "uang penjemput" dalam prosesi lamar-melamar sebelum pernikahan. Dalam masyarakat pariaman sendiri ada sebagian yang tidak menjalankan adat ini. Berbagai alasan menjadi penolakny...

Rabu, 04 Maret 2015

Deskriminasi Poligami

Dudung Dudung sedang menunggu bus di pinggir jalan. Seorang wanita mudaa tidak jauh darinya sedang duduk di bawaah pohon beringin. Sepertinya sedang menunggu bus juga. Sebagai pria yang telah akil balikh, Dudung pun mulai memperhatikan waanita muda itu. Jilbab meraah jambu menutup seluru rambutnya, ransel kecil menempel di punggung, kacamata berlensa nangkring di batang hidung, dan sebuah...