Dalam pengantar surat
Cak Nun kepada Cak Dil yang telah diterbitkan dalam bentuk buku berjudul "Dari
Pojok Sejarah: Renungan Perjalanan Emha Ainun Nadjib", Cak Nun menyiratkan
tentang kemurnian manusia (kemanusiaan) yang saling-silang dengan perannya manusia
di dunia ini melalui kisah seorang wali tiban yang hadir dalam sebuah pesta.
Kurang lebih berikut ini ceritanya:
Cak Nurdin, seorang
wali tiban di Jombang. Ia pernah hadir dalam suatu pesta desa. Saat tiba di
depan pintu masuk, ia dihadang oleh dua petugas penjaga. Dengan tidak sopan Cak
Nur diusir, karena pakaian yang ia kenakan tidak resmi. Cak Nur memang lebih sering
berpenampilan dengan pakaian yang kurang senonoh (compang-camping), sehingga orang-orang
menganggapnya gila.
Dengan hati jengkel Cak Nur pulang. Sampai di rumah ia mengganti pakaiannya dengan pakaian resmi. Kemudian datang kembali ke pesta dan bertemu dengan dua petugas tadi. Ramah dan sopan petugas penjaga mempersilakan Cak Nur masuk dan menghidangkan makanan utama pesta itu. Terhidanglah dua baskom menu utama di hadapan Cak Nur. Ia pandangi sebentar, kemudian Cak Nur melucuti pakaiannya. Dengan jengkel dan marah ia rendam pakaiannya ke dalam baskom yang ada di hadapannya sambil berkata "wahai pakaian, berpestalah kau, makan sepuasnya".
Dengan hati jengkel Cak Nur pulang. Sampai di rumah ia mengganti pakaiannya dengan pakaian resmi. Kemudian datang kembali ke pesta dan bertemu dengan dua petugas tadi. Ramah dan sopan petugas penjaga mempersilakan Cak Nur masuk dan menghidangkan makanan utama pesta itu. Terhidanglah dua baskom menu utama di hadapan Cak Nur. Ia pandangi sebentar, kemudian Cak Nur melucuti pakaiannya. Dengan jengkel dan marah ia rendam pakaiannya ke dalam baskom yang ada di hadapannya sambil berkata "wahai pakaian, berpestalah kau, makan sepuasnya".
Begitulah kira-kira
gambaran cara pandang —sebagian dari— memanusiakan manusia selama ini. Memanusiakan manusia hanya di-spanduk-kan
saja. Dalam praktik sehari-hari memanusiakan
manusia tidaklah terjadi, melainkan memanusiakan
pakaian manusia yang kerap terjadi.
0 Komentar:
Posting Komentar