Minggu, 28 Juli 2013

Karimun Part #4 (Cinta Sholawat)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Kejenuhan berada di kos PN membuat ku sering keluyuran ke tanjung balai, untuk mencari tempat ramai. Sangat tidak menguntungkan berada di tempat sepi sendiri, kebosanan tak ada kawan untuk berbincang membuat beku, bertelfon dan berSMS juga tak membuat hati lega dengan kebosanan itu. Tanjung balai adalah ibu kota kabupaten Karimun, sudah lazim di sana ramai, di samping ada pelabuhan utama kabupaten juga terdapat tempat wisata atau tempat pertunjukan seni daerah bernama Kostal Area.

Berangkat ke sekolah menjadi hal yang menyenangkan, selain menjalankan kewajiban mengajar di jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Karimun, di sekolah juga bisa bertemu banyak kawan baik guru, staf TU juga para siswa. Perpustakaan adalah tempat paling menarik untuk dikunjungi setiap saat di sekolah. Di sana bisa baca buku, surat kabar juga sekalian berbincang dengan gutu dan TU yang sering berkunjung. Bertukar cerita, pengalaman hingga membahas isu-isu mutahir yang sedang berkembang baik nasional maupun daerah. 

Karena seringnya berkunjung di perpustakaan, akrablah dengan petugasnya dan pengunjung-pengunjung lainnya. Sampai-sampai seorang petugas (satu-satunya petugas pustaka di sekolah itu) mengajak berkunjung ke rumahnya. "Pak Rom" begitulah kami sering memanggilnya. Sorang TU yang bertugas mengelola Perpustakaan SMK Negeri 1 Karimun. Satu tahun yang lalu beliau adalah lulusan santri sebuah pondok salafi di Purworejo Jawa Tengah. Semakin hari kami semakin dekat, selain intensitas kunjungan ke pustaka saya yang sering juga karena seumuran, jadi ngobrol apa saja nyambung terus.

Kami saling bertukar pengalaman dan menceritakan riwayat hidup masing-masing hingga benar-benar akarab. Dan saya begitu tertarik dengan benyak ceritanya tentang pengalamannya saat menjadi santri. Dari awal tidak minat untuk ke pondok sampai dia ketagihan ke pondok, diceritakan semaua. Hari demi hari terus ku gali pengalaman dan pengetahuannya selama menimba ilmu di pondok. Hal ini ku lakukan karena memang sedari lulus SD berkeinginan untuk menjadi santri di sebuah pondok pesantren dan menimba ilmu di sana. Namun sampai sekarang keinginan itu belum terpenuhi.

Hari jum'at, kami telah membauat janji satu minggu sebelumnya untuk silaturahim ke temapat Pak Rom. Karena memang kalau hari Jum'at di lingkungan tempat tinggalnya (Kelurahan Sungai Lakam) ada kegiatan latihan rebana untuk Ibu-Ibu PKK dan beliau lah yang melatih. Kebetulan hari Sabtunya sekolah sedang libur nasional, jadi saya nginap di rumah orang tua pak rom.

Di rumah itu lah awal aku jatuh cinta dengan sholawat Nabi. Tak habis-habisnya pak rom menceritakan pengalamannya saat menjadi santri, dari awal masuk Madrasah Aliah di purworejo sambil mondok kemudian pindah ke Karimun dan kembali lagi mondok ke purworejo lagi. Nama Pondok tempat pak rom nyantri adalah Al-Fattah, namanya sama dengan pondok di Banjarnegara yang Mbah saya juga sering mondok di sana saat datang bulan Ramadha. 

Begitu menyenangkan kehidupan di pondok, apalagi saat ada pengajian atau sholawatan bersama para Habib, terutama Habib Syach bin Abdilqodir Assegaf, membuatku tambah kepingin untuk mengikuti jejaknya. Pak rom sangat menggemari lagu-lagu kosidah, semanjak di pondo itu lah dia mulai menggemarinya dan meninggalkan lagu-lagu kesukaannya dulu yakni lagu pop. Dulu pak rom juga penggemar lagu pop, karena sewaktu SMP nya pernah menjadi drummer pada sebuah Band di sekolahnya. Wah laur biasa...

Semakin penasaran dibuatya, emang apanya yang menarik lagu-lagu kosidah dan sholwat itu. hmmm,,, Kebetulan perpustakaan sekolah adalah lokal are wifi, jadi kalau tidak ada kerjaan, pak rom sering sekali mendownload mp3 atau pun vidio dari youtube tentang sholawat bersama habib syech bin abdilqodir assegaf. Begitu seringnya diputer dan ceritanya tentang ketertarikannya melantunkan sholawat ini membuat ku juga tertari untuk dengerin dan memahami sebiasanya. Nah di sebuah vidionya Habib Syech Bin Abdilqodir Assegaf juga ada diselingi ceramah-ceramahnya. Dengan dibubuhi bumbu dari pak rom juga katanya "bersholawat itu ibadah yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, dan ini adalah hal paling ringan dari ibadah namun pahalanya luar biasa", kok bisa gitu, "karena dengan sholawat kita nanti bakalan dapet syafaat Nabi SAW di hari kiamat, selain itu pertolongan paling terakhir untuk dapat masuk surganya Alloh adalah pertolongan dari Nabi Muhammad SAW, maka sering-seringlah bersholawat, supaya kita mendapatkan syafaatnya nanti". mm ada gak pak dalil yang melandasi sebegitu pentingnya sholawat untuk seorang muslim itu, "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah dengan penuh penghormatan.(QS. Al-Ahzab: 56), sholawat atas nabi Muhammad SAW ini perintah dari Alloh lho, perintah dari Alloh itu kan harus kita lakukan, ya to pak" jawabnya dengan tegas.

"Kata Habib Syach pak" begitulah kami menyebut Habib Syech Bin Abdilqodir Assegaf, "Sholawat itu bisa dilakukan dalam keadaan apa saja, tidur, lari, jalan dan lain-lain lah, bahkan dalam memanjatkan do'a kepada Alloh SWT kita dianjurkan untuk bersholawat terlebih dahulu begitu juga di akhir do'a kita juga dianjurkan untuk bersholawat. Karena dengan sholawat itu, kita sama saja dengan memohon keselamatan kita dan terkabulnya do'a kita lho". Sambil menikmati musik rebananya dan merdunya lantunan sholawat dari laptop pak rom, terus ku simak kisah kisahnya dan pengetahuannya tentang sholawat.

Sedari itu, berbagai median online yang menyajikan tetnang sholwat mesti ku baca, dan selalu ku cari tahu sampai sekarang. Dan kebanyakan yang menekankan pentingnya bersholawat ini adalah organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama. Ini semakin membuatku semangat lagi, karena memang sedari dulu kakek ku yang mengajariku ngaji Al Qur'an telah menyekolahkan anak-anaknya yang membpunyai pondok yang didukung oleh Nahdlatul Ulama, termasuk Ibu ku. Maka tiada keraguan lagi untuk ku mendalaminya dan sekarang mencintai. Malahan, Bersholawat menjadi obat galau ku, saat-saat fikiran sedang tak nementu dan perasaan sedang sendu ini lah obatnya BERSHOLAWAT atas Nabi Muhammad SAW, insya Alloh jagi gembira dan seneng, hati jadi fresh lagi...

Dan sekarang Lagu-lagu yang sering ku putar baik dari HP maupun Laptopku selalu lagu-lagu qosidah dan sebagian besar adalah group Ahbaabul Musthofa yang dipimpin Habib Syech Bin Abdilqodir Assegaf. :)

Mari Bersholawat, apa lagi bareng Habib Syech Bin Abdilqodir Assegaf, kapan ya.





0 Komentar:

Posting Komentar