Oleh: Mayoe
Hari ini saya senang sekali, membaca timeline begitu ramai dengan kata “Pribumi”. Betul-betul menyenangi kata ini, dengan kesejatian maknanya.
Hari ini saya senang sekali, membaca timeline begitu ramai dengan kata “Pribumi”. Betul-betul menyenangi kata ini, dengan kesejatian maknanya.
Karena
memang bumi yang sudah tua ini telah kehilangan peri-perinya. Susah
dan memang amat susah untuk menjumpai pribumi di jaman begini. Tapi
memang begitulah pribumi, ia penakut dan pemalu. Dengan itu ia selalu
bersembunyi dari apa saja, bahkan dari diri mereka sendiri.
Kenyataannya
pribumi selalu gagal bersembunyi. Selalu saja ketahuan, setidaknya
ketahuan oleh diri sendiri. Dengan kegagalannya ini, para pribumi
merasa diri tiadalah sempurna hidup di dunia ini. Dan parahnya ia pun
tahu, bahwa tidak akan sampai ia pada kesempurnaan.
Alih-alih
menghibur diri atas kegagalan dan kesedihan yang terus membuntut,
para pribumi banyak melakukan penyamaran dengan berbagai cara. Bahkan
terkadang penyamarannya sampai menjadi pendatang (tamu) atau bahkan
asing di bumi yang ia pelihara sendiri. Lebih baik dianggap lain atau
asing, namun tatanan tetap terjaga dan terkontrol olehnya. Dari pada
kesejatiannya sebagai pribumi diketahui, dan apalagi sampai diakui.
Hal ini akan lebih meresahkan baginya. Karena bisa saja, perburuan
terhadapnya menjadi lebih nyata. Hingga kerusakan akan tumbuh lebih
cepat di mana-mana.
Beginilah
sedikit keruwetan hidup pribumi. Tapi sebaliknya terjadi di jaman
ini, begitu banyak yang ingin didaku sebagai pribumi, utamanya
terjadi di Indonesia. Padahal dahulu, di jaman Belanda masih hidup
bersama-sama satu darat satu lautan, julukan pribumi di Hindia kala
itu seolah begitu kotor, hina dan rendah sekali.
Dan
kemarin (16/10) pak Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta baru) perlu
mendapat banyak terimakasih dari para Pribumi. Karena mereka telah
beliau sebut-sebut, hingga membuat geger se-Kahyangan Maya ini.
Padahal mereka—Pribumi sendiri—sungguh tak banyak bicara, dan
sungkan bahkan takut untuk mendaku sebagai Pribumi.
Berkat
Pak Anies yang cukup pandai mengolah kata dengan literasinya yang
luas, nama pribumi menjadi diperbincangkan kembali. Bahkan dengan
tanpa malu-malu dan juga telah dengan didaku-daku.
Ada
yang mendaku, bahwa pribumi sebagai sebutan untuk siapapun yang
mbrojol di suatu tanah
tertentu dan mendiaminya hingga usianya cukup dewasa. Ada juga yang
mendaku bahwa tidak ada manusia pribumi di bumi ini, semua adalah
perantau dari kampung surga, yang diminta merantau ke bumi karena
telah membuat kesalahan: makan buah kuldi.
Dan
kedua pendaku ini selalu melakukan pertengkaran, dan merasa diri
lebih benar dan baik. Tidak ada beda dengan para saudaranya yang
Belanda
pada masa sebelum tahun 1945 itu. Artinya memang kedua pendaku ini
telah mengalami kehilangan pribumi dari dalam diri masing-masing.
Karena pribumi tak pernah mengaku, lebih banyak pemalu bahkan
penakut. Namun ialah kesatria yang
menyamar dan
bergrilya menjaga
tatanan bumi agar terpelihara asri dan lestari.
Pak
Anies, yang bapak sebut-sebut beberapa kali dalam pidato kemarin
semoga benar-benar dan bukan sekedar dari literasi sejarah belaka.
Tapi semoga hasil dari kontamplasi bapak atas kesejatian Pribumi
tersebut. Dan lebih berharap lagi, semoga kata 'Pribumi' yang coba
bapak bumikan kembali ini, bukan karena kepentingan praktis semata
ya pak.
Saya
yakin, literasi bapak yang cukup luas dan kontamplasi yang cukup
dalam, akan cukup juga membuat bapak bertambah kharismanya. Dan
nyata, itu saya lihat langsung di senyum perempuan muda berpakaian
Betawi kuning yang mendampingi bapak pidato politik pasca pelantikan
menjadi Gubrnur DKI Jakarta kemarin. Setiap olah kata bapak yang
menyentuh hati, perempuan muda itu lantas sumringah dan
tersenyum. Sungguh pak, saya kesem-sem dengan senyum itu. Eh,
kebablasan pak, soooorrriiiii yo pak... :D
Your car could be stolen if you don't remember this!
BalasHapusConsider that your car was taken! When you approach the police, they inquire about a specific "VIN decoder"
A VIN decoder is what?
Similar to a passport, the "VIN decoder" allows you to find out the date of the car's birth and the identity of its "parent" (manufacturing facility). You can also figure out:
1.Type of engine
2.Model of a car
3.The DMV and the limitations it imposes
4.Number of drivers in this vehicle
The location of the car will be visible to you, and keeping in mind the code ensures your safety. The code can be viewed in the online database. The VIN is situated on various parts of the car to make it harder for thieves to steal, such as the first person's seat on the floor, the frame (often in trucks and SUVs), the spar, and other areas.
What happens if the VIN is intentionally harmed?
There are numerous circumstances that can result in VIN damage, but failing to have one will have unpleasant repercussions because it is illegal to intentionally harm a VIN in order to avoid going to jail or the police. You could receive a fine of up to 80,000 rubles or spend two years in prison. You might be stopped by an instructor on the road.
Conclusion.
The VIN decoder may help to save your car from theft. But where can you check the car reality? This is why we exist– VIN decoders!