Selasa, 16 Januari 2018

Layang-layang Kesayangan

Gambar diambil dari web thinglink.com

Layang-layang Kesayangan

Waktu kecil aku bermain layang-layang
dibuatkan kakek dari buluh pilihan.
Dengan hati-hati kakek meraut, dan menimbang
di beranda masjid, sambil berkisah nabi dan rasul Tuhan. 

Ku terbangkan dengan benang gelasan yang panjang
sambil bersiul menirukan bunyi buluh bergesekan
di dalam rumpun. Melengking memanggil angin datang
untuk meniup layang-layang ku terbang di ketinggian.

Untuk menjumpai Tuhan
benanngnya kisah nabi dan rasul yang panjang
dari masa ke masa, seperti di dalam Alquran. 
Begitu kakek bilang, sambil mengajariku mengulur benang, 
pelan-pelan supaya tidak melukai tangan. 

Layang-layang ku terbang dengan tenang
ke kanan dan ke kiri menjaga keseimbangan.

Saat angin bertiup pelan, ku tarik benang
supaya layang-layang bergerak pada ketinggian. 
Saat angin bertiup kencang, ku ulur benang
supaya semakin jauh layang-layang kuterbangkan. 

"Kek, apa Tuhan bermain layang-layang?"
"Tuhan pemilik semuanya, termasuk layang-layang kesayangan."
"Aku mau jadi layang-layang Tuhan, yang paaaaaaaaaling disayang."
"Jadilah layang-layang yang memiliki dan menjaga keseimbangan. 
Supaya kau dapat terbang dengan tenang, bertemu Tuhan yang maha penyayang"

Mayoe
Yogyakarta, 15 Januari 2018

0 Komentar:

Posting Komentar