Akulah Kalah
renta diri merapuh dan luluh,
hujan pelangi dan tatap tajam mentari
memancar sinar dan semburat wajah
pemilik binar sepasang mata teduh
menabur rasa dan warna rahasia sunyi
alam yang tenang bersemai dihati gelisah
berawan-awan murung menghitam
mendung menggantung bergulung-gulung mengandung guntur
dan berkilat-kilat menggoda cinta mata terpejam
menanti lebat rindu jatuh mengguyur
sekujur wajah kemarau yang merayu hamparan waktu
mendayu-dayu dari bukit-bukit detik nan tandus
kesana kemari dan berlari menderu debu
disapu angin kering mendera halus
dicelah julai kata, memupuslah tiang pancang tabah
yang lama terbenam menanam angkuh dan terus tumbuh
bercokol mengakar lebat hingga jauh ke lubuk tuah
diserapnya semua daya air dan hidup hingga jatuh
tersungkur lumpuh bersimpuh
dan menyerah
kalah
lah
ah
h
Mayoe
Yogyakarta, 21 September 2017 M
1 Muharram 1439 H
0 Komentar:
Posting Komentar