Selasa, 21 November 2017

Mungkin, Secangkir Cinta

Mungkin, Secangkir Cinta

Kau ini jahat. Membuatku mabuk hebat dan selama ini. Secangkir kopi tubruk yang kau suguhkan, itu lah biangnya. Menyeduh kopi dengan air mendidih, tak mengapa. Aku pun sudah biasa. Tapi senyum di bibirmu, mengapa kau biarkan jatuh menggulai secangkir kopi itu. Baru sesapan pertama, sudah langsung membuatku berkeringat. Hingga sesapan terakhir, benar-benar membuat susah tidur. Kepala berat, mabuk oleh senyum yang turut larut kau seduh.

Ku akui, senyummu memang mujarab munggulai secangkir pertemuan. Dan terpaksa, aku harus mengalah dan menyerahkan diri untuk menggilaimu.

Dan kalau boleh bertanya. Akan sampai berapa lama ya, senyummu manjur memabukan dan menggilakanku?

Mayoe, 2017

0 Komentar:

Posting Komentar