Sabtu, 23 Desember 2017

Batu Gunung, Sepiku



Batu Gunung, Sepiku

Duhai kekasih dan hidupku
di sini teronggok berpeluk gelap yang beku
membelit, udara selimut kawat menancap penuh paku
menusuk-nusuk semakin dalam, semakin gerakku
meringkuk menyusut menjadi batu
di puncak gunung sepiku. 

Kabut basah, badai berbagai arah
memukul, menampar dengan tangan dingin
menyemai bibit-bibit air dengan bertengadah wajah
berbintik-bintik mengundang nafas kasih, tiupkan angin

sepoi, menyapu lirih tetesan bulir-bulir perih
dari ujung bulu-bulu lumut yang tumbuh
di tepi kelopak mataku, memutih
udara beku, menggigit rapuh

Mayoe
Sumbing, 19 Desember 2017

0 Komentar:

Posting Komentar